Dulu aku berharap akan menemukan seseorang yang akan membuatku bahagia
Seseorang yang menyenangkan dan begitu romantis
Yang selalu tau apa yang kuingini
Sosok yang selalu ada untukku
Seseorang yang datang ke rumahku hanya untuk sekedar mengajakku keluar dan menikmati indahnya malam
Sosok yang dewasa dan dapat membimbing tiap langkahku
Sosok layaknya figur ayah yang kurindukan
Dan kurasa sekarang
Waktu itu hampir tiba
Berdiri tegak di hadapanku sekarang
Lelaki yang kunantikan sejak lama
Di sakunya, terselip secarik kertas bertuliskan “KESENANGAN”
Untukku?
Aku bertanya dengan nada tak percaya
Ia mengangguk….
Aku menerima dengan jantung yang kurasa hampir copot
Senang rasanya sekalipun belum bahagia
Ia sangat jauh dari kriteria romantis, tapi ia cukup manis untuk membantuku menghilangkan hal-hal yang tak kuingini di otakku
Ia memang cukup sibuk untuk sekedar mendengarkan cerita-cerita ku
Tapi aku yakin ia selalu mendoakan yang terbaik untukku
Ia tak perlu datang ke rumah untuk sekedar mengajakku keluar dan menikmati malam
Cukup menelpon dan tentu ia akan menceritakan hal-hal lucu yang pasti membuatku tertawa sebelum tidur
Tingkahnya yang kekanak-kanakan malah sering membuatku harus banyak belajar untuk bersikap lebih dewasa
Dan ia tak perlu menjadi sosok ayah yang kurindukan
Dia tetaplah dia
Yang tak perlu menjadi ini atau itu
Dan bersikap seperti keinginanku
Hanya sekedar ingin membuatku bahagia
Tak perlu semua itu
Tetaplah menjadi dirimu sendiri dan jangan pernah menyerah untuk membuatku bahagia dengan caramu sendiri
Karena bahagiaku adalah kamu
Dan ku akan tetap mencintaimu sebagaiamanapun keadaanmu
Sekalipun kau membuatku kesal
Sekalipun kau membuatku menangis
Aku tetap mencintaimu
Karena kamu adalah cintaku
*kamu terlihat tidak bisa kehilangan aku, tapi kamu enggan membawaku ke dalam duniamu…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar